Pages

text berjalan

GPdI EL-ROI Jl. Ciledug Raya Ruko Mall Blok B.10 Larangan Inpres Tangerang - Banten Telp. 021-7322183

Riwayat


RIWAYAT PELAYANAN GPdI EL – ROI
Penggilan Ke Jakarta
Setelah melayani selama 8 tahun di daerah Togo – Sulawesi Selatan maka pada tanggal 16 April 1990, Pdt. Mathius Podiaro sudah Resmi Pindah ke Jakarta – Ciledug dengan Surat Keputusan Majelis Daerah Jawa Barat. Dengan berdoa dan meminta tanda dari Tuhan juga mimpi istri, maka kebulatan hati dan tekat untuk meninggalkan yang sudah ada; Pastori, Gereja dan Jemaat untuk kembali merintis pelayan di Larangan – Ciledug. Tepatnya pada pertengahan Juni 1990, kami sekeluarga berangkat dari Ujung Pandang dengan kapal Laut ke Jakarta.
Karena belum ada tempat, kami diterima Pdt.Yosis Mangundap di GPdI Cengkareng selama 3 minggu.

Memulai Pelayanan di Ciledug – Larangan
Tanggal 22 Juni 1990 ibadah pertama dirumah seorang ibu janda di Komplek Larangan Indah.
Tanggal 24 Juli 1990 Ibadah telah dimulai di rumah Pastori kontrakan di Jl.Teratai V No. 34 Larangan – Indah. Dengan ruangan ibadah 4x6 ruangan tamu. Beribadah ditempat ini selama kurang lebih 5 tahun. Tantangan demi tantangan dihadapi baik dari dalam maupun dari luar khususnya lingkungan setempat yang tidak setuju diadakan ibadah, tetapi oleh pertolongan Tuhan ditempat tersebut ibadah dapat berjalan selama 5 tahun, bukan karena oleh kuat dan gagah kami, tetapi semata – mata oleh kemurahan Tuhan dan pertolongan Roh Kudus, pelayanan dapat berjalan dengan baik.

            Oleh Karena jiwa terus bertambah, maka ruangan ibadah yang berukuran 4x6 sudah sesak dan panas, dan pada masa pelayanan di tempat tersebut kami juga terbantu dengan adanya seorang warga yang membantu kami dalam menghadapi warga sekitar bila ada tuntutan pembubaran tempat kami beribadah. Dan pada suatu waktu saudara kami ini mengalami jatuh sakit dan ada permintaan agar saat ibadah volume suara dikurangi agar tidak mengganggu, dikarenakan tempat tinggalnya tepat didepan pastori.
Karena itu kami bermaksud mencari tempat ibadah yang lebih memadai untuk tidak mengganggu lingkungan dan lebih bebas beribadah. Maka dengan Doa dan Puasa kami bergumul untuk hal tersebut.

Mencari Sarana Ibadah
            Dalam doa rencana kami adalah membeli rumah kontrakan itu lalu direnovasi menjadi 2 lantai. Lantai bawah untuk tempat tinggal dan lantai atas untuk ibadah tetapi biaya tidak kunjung tiba, banyak yang memberi janji untuk menolong, tetapi janji manusia semua mengecewakan. Bahkan melemahkan iman dengan kata – kata “tidak mungkin” tetapi kami tetap optimis bahwa Tuhan yang kami layani adalah Tuhan yang mampu melakukan dari yang tidak ada menjadi ada, dan itu juga pengalaman kami membangun pelayanan di Sulawesi Selatan dulu. Dan benar, apa yang tidak pernah kami duga itu yang Tuhan berikan, rencana Tuhan berbeda dengan rencana manusia.
            Singkat cerita tepatnya tanggal 24 September 1994, Tuhan pakai beberapa orang menjadi saluran berkat dengan di izinkannya kami untuk memakai Ruko sebagai tempat ibadah dalam status pinjam selama belum ada pembelinya.
Sungguh suatu hal yang tidak pernah kami duga, bahkan pemiliknya pun kami tidak kenal, dan waktu penyerahan kunci baru kami saling kenal dan mendoakannya.
Sejak kami memakai ruko ini, banyak tantangan dan masalah baru datang bertubi – tubi, tetapi Tuhan selalu membela.
            Setelah dua tahun dipinjamkan, maka kami diberi surat untuk keluar sebab sudah ada pembelinya. Saat genting seperti ini kami hanya bisa pasrah pada Tuhan. Lalu kami memberanikan diri untuk mengajukan permohonan kredit dibeberapa bank tetapi semua menolak karena kami tidak punya jaminan slip gaji kurang lebih 5juta dan deposito kurang lebih 10 juta syarat untuk mendapat pinjaman diatas 100 juta. Semua jalan buntu, dengan doa dan puasa kami ada kekuatan untuk bertahan sambil berharap pada Tuhan dan tidak putus asa.
            Kami coba lagi memohon kepada Bank dan disinilah Tuhan buka jalan untuk kami mendapatkan kredit. Dengan iman kami mengambil kredit di bank tersebut mulai tanggal 16 Juni 1997 sampai tahun 2007 (Jangka waktu 10 tahun).
Cicilan per bulan 3 – 4 juta tergantung naik turunnya suku bunga. Satu tahun pertama masih berjalan mulus, tapi sejak krismon dan kerusuhan tahun 1998 maka kredit tidak berjalan mulus sampai tahun 2000 kami diberi peringatan dari bank sebab cicilan tidak lancar dan dikembalikan pada modal awal karena bunga dan denda bertumpuk. Setelah membawa pergumulan itu kepada Tuhan maka dengan berkat yang Tuhan beri dapat meringankan sedikit beban dari Bank. Kemudian memulai kembali perhitungan kembali cicilan sampai harus ditangani pengacara yang notabene adalah seorang pengusaha yang jasanya diminta bank sebagai depkolektor dan tempat ini terancam disita. Tetapi Tuhan tidak tuli untuk mendengar doa hamba – hambaNya, di ujung jalan buntu disitu Tuhan berkarya. Depkolektor yang tadinya menekan berubah membantu separuh dari total tagihan yang harus kami bayar lunas 100 juta. Dengan pertolongan Tuhan kami dapat membayar separuhnya dan separuh dapat diurus oleh depkolektor bank tadi dengan di cicil 1 tahun. Oleh karena merasa sudah lunas maka sudah sempat mengadakan ucapan Syukur di tahun 2003  sekaligus HUT pelayanan tapi setelah lama kami menunggu surat jaminan yang disimpan di Bank tidak kunjung kami terima, kami menjadi ragu dan akhir 2004 ternyata kami mendapat surat lagi dari bank bahwa kami harus kembali membayar 20 juta sebab ternyata depkolektor tadi mendapat masalah dengan usahanya sehingga tidak dapat menyelesaikan janjinya, tak putus – putus kami bergumul dalam doa dan puasa dan Tuhan campur tangan, sisanya kami dapat menyelesaikan bulan Maret 2005.

Pelaksanaan Renovasi
Dalam perjalanan pelayanannya tempat ibadah kami ini sudah dilakukan 2 (dua) tahapan renovasi yaitu :
1.      Pada Nopember 2008 sudah dilakukan renovasi ruang ibadah di lantai 1
2.      Pada Agustus 2010 sudah dilakukan renovasi ruang pastori, kantor, kamar – kamar tamu hamba – hamba tuhan pada lantai 3 dan 4.

1 comment:

  1. Mhn ijin blog anda kami upload di web MP http://gpdi.or.id/index.php/gpdi-network/daftar-website-gpdi

    Apakah kami bisa di inform alamat email anda?

    Regards
    Team web, email webmm@gpdi.or.id

    ReplyDelete

Tatatertib berkomentar di blog GPdi EL-ROI
1. Gunakan kata " Saya " untuk menyapa diri anda sendiri. Jangan gunakan kata "Aku" karena kata "Aku" menunjukan sifat takabur/sombong.
2. Substansi komentar berupa Link aktif, iklan, promosi, link mati, Url Blog, Url postingan Blog akan di hapus.
3. Komentar - komentar pendek berupa nice info, pertamax, nice share, dll akan dihapus.
4. Anda sopan, kami segan

Silahkan pikirkan baik - baik sebelum anda berkomentar di blog ini. Jangan sampai komentar yang sudah ada tulis dengan susah payah, dihapus oleh saya. Terimakasih