Orang seperti apakah yang biasanya dicari dan
dipakai oleh Tuhan? Dunia sering memandang rupa, popularitas, kemampuan, serta
jabatan. Tapi, Tuhan menghargai iman dan ketaatan. Murid-murid Tuhan Yesus
kebanyakan adalah para nelayan yang sederhana. Tapi, ada sesuatu yang indah
dalam diri mereka, yaitu kepatuhan. Petrus, misalnya, adalah seorang yang rela
mematuhi perintah Tuhan Yesus ketika ia diminta untuk bertolak ke tempat yang
dalam dan menebarkan jalanya untuk menangkap ikan (5:4-5), padahal Petrus punya
alasan kuat untuk menganggap dirinya lebih tahu soal menangkap ikan daripada
Tuhan Yesus.
Orang yang sakit kusta tidak boleh mendekati
orang lain. Namun, dalam Lukas 5:12-13, seorang yang penuh kusta mendatangi
Tuhan Yesus dalam kesungguhannya dan Tuhan Yesus menyembuhkannya. Ia tidak
berkata, “Tuan, jika Tuan dapat” tetapi ia mengatakan, “Tuan, jika Tuan mau” (5:12).
Baginya, jika Tuhan Yesus berkehendak, tiada
yang sukar dan mustahil. Pada masa itu, penyakit kusta adalah penyakit yang
sangat mengerikan dan berakibat fatal. Namun, kuasa Tuhan Yesus lebih besar
daripada sakit-penyakit apa pun. Itulah yang diimani oleh orang yang sakit
kusta itu.
Peristiwa berikutnya yang mencengangkan ialah
saat seorang lumpuh digotong oleh sahabat-sahabatnya untuk bertemu dengan Tuhan
Yesus. Mereka sampai naik ke atap rumah dan membongkarnya. Tuhan Yesus melihat
iman yang hidup dan mujizat pun terjadi. Orang lumpuh itu bukan saja
disembuhkan dari sakitnya, tapi juga diampuni dosanya (5:18-25).
Tuhan Yesus mengampuni si orang lumpuh. Lewi
atau Matius si pemungut cukai dan
teman-temannya percaya kepada Tuhan Yesus yang disebut sebagai “Sahabat … orang
berdosa” (5:27-29; Matius 9:9-13; 11:19).
Para ahli Taurat dan orang Farisi tidak
mengalami kuasa dan pengampunan Tuhan karena mereka tidak percaya dan tidak
mengakui bahwa diri mereka “sakit”.
Lukas 5:32
“Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, tetapi orang berdosa, supaya mereka bertobat”.